Saturday, September 19, 2015

Sebuah Surat Untuk Gus Mul

Sosok penampakan Gus Mul atau @AgusMagelangan ini pertama kali terlihat di TL sedang di mention oleh seorang teman yang ndak perlu saya sebutkan siapa nama, umur, hobi, ataupun tetek mbengeknya, takut dia nya ke-GR-an dan mengelu-elukan saya sebagai fans. bukti kongkrit kalau teman saya ini nge fans dengan saya, umumnya remaja cowok maupun cewek memasang avatar / dp bbm / foto profil fesbuk dengan pasangan kekasih / fans mereka. terbukti kancaku dari dulu sampe sekarang pake avatar foto kita berdua pas konser Dewa19 di Soundrenaline 2013 Jogja 2 tahun silam, itu yang pertama. yang kedua, dia selalu mendukung, mengsupport & memotifasi saya untuk terus menulis. bahkan dia minta supaya pas perjalanan kita nonton konser Dewa19 di Hotel Tentrem Jogja 14 Mei 2015 kemarin dan sepulangnya darisana kita mampir ke Candi Borobudur masuk dengan cara memanjat pagar untuk dibikin cerita di blog. tapi apa daya saya sedang ndak mood, ngidamnya kancaku ini ndak saya turuti, yang saya turuti cuman pas dia sms minta dibikinin blog doang.

karena nampak kata Magelangan pada akun twitter nya Gus Mul lah yang akhirnya timbul hasrat untuk mengklik akun twitter nya dan berujung pada khilaf kepencet follow.

pertama kali sosok ini yang bikin mata menteleng bukan jumlah followers, maupun nominal angka yang sudah di tweet kan, tapi avatar, iya avatar. sosoknya lebih mirip Mandra dalam sinetron "Si Doel Anak Sekolahan". saya mung mbatin ''2015 kok isih nganggo avatar wong liyo, disepik Pak Jokowi kapok kowe ndess!". dan seiring bergantinya Senin ke Ahad (bukan Ahad ke Senin) barulah saya ketahui bahwa jebul avatar yang dipake Gus Mul ini foto asli. fakta ini lebih mengejutkan daripada foto Galaxy Bima Sakti yang ada di internet terindikasi palsu. yang bahwasanya antara saya dan Gus Mul terdapat kemiripan. sama-sama dari Kota Magelang (walaupun notabene-nya sekarang saya masih nyantri di Jepara dan belajar menghidupi diri sendiri dengan bekerja sebagai tukang kayu abal-abal), sama-sama agak gondrong dari segi rambut bukan bibir, dan sama-sama jomblo.

yang membedakan saya dan Gus Mul. dia blogger terkenal, penulis aktif di mojok.co, banyak followers, sudah nerbitin 2 buku yang berjudul "Jomblo tapi Hafal Pancasila" dan "Bergumul dengan Gus Mul". kalau saya, blogger pemula yang memulai kiprahnya di Gedung NU Jepara dalam event Santri Indigo (meskipun ndak menyandang gelar juara tapi saya tetap bahagia), penulis ndak produktif yang disebabkan kakeyan pikir, sedang menulis buku yang berjudul "Pendakian Di Gunung Banyak Angkrem" yang baru prolog nya doang 5 tahun ndak kelar-kelar.

biarpun saya dan Gus Mul sama-sama jomblo, tapi level ke-jomblo-an kita beda. Gus Mul itu jomblo abadi. ibarat ilmu Nahwu "faammal madli maftukhul akhiri abadan, wal amru majzumun abadan", ndak diketahui kapan Gus Mul punya pasangan, sedangkan saya bentar lagi punya gebetan.

oh iya, Gus. kalo misal saya pengen dolan ke rumah sampeyan sekedar untuk minta nandatanganin buku sampeyan (belum beli dan Insya Allah nanti pasti) sekaligus menimba ilmu dalam dunia perbloggeran, berkenan kah sampeyan menerima sowan hamba? ini rencananya nanti sepulang saya dari Jepara yang diperkirakan masih 1 tahun lagi out minal pesantren. ancer-ancer ae sih hawong saya tau kalo Gus Mul ini wong sibuk, makanya tak planning dari sekarang biar nanti si Gus ini ada waktu buat hamba. dari rumah saya menuju Panca Arga -+ 12 KM bukan lah sesuatu yang sulit. andaikata saya ngepilonthet dari rumah, jarak waktu tempuh yang saya butuhkan kalo saya menggenjot pit jengki saya dengan ugal-ugalan yang ditaksir rata-rata kecepatan 20 km/jam mung diperlukan waktu 36 menit. 60:20x12= 36 menit (belum termasuk saya berhenti istirahat njajan es teh + ngeteng udud leyeh-leyeh ngente'ke sak ududan terus mancal pedal meneh). kalo dibulatkan jadi 1 jam perjalanan, bukan kah itu waktu yg sak untawis?

dengan terbitnya postingan blog ini, sebagai apresiasi, saya mung minta saran & kritikan nya. ndak muluk-muluk sampai nengokin akun twitter @ManafHaque njuk akhirnya khilaf kepencet follow juga.

last paragraf, salah satu impian dari sekian banyak impian salah satunya adalah; semoga saya dan Gus Mul bisa berjejer selevel bersama-sama menancapkan dan mengibarkan bendera sebagai blogger sekaligus penulis legend asal Magelang yang nantinya bisa menginspirasi kawula muda Indonesia. wabilkhusus, generasi masa depan adik-adik kami dari Magelang.

teruntuk kita. kalo ndak mampu bagusin muka, ya bagusin otak aja dulu...